1. KONSEP DASAR METODE PENELITIAN
Apa itu metode penelitian?
Sebelum itu kita harus tahu terlebih dahulu pengertian
berikut ini.
Metodologi adalah cara melakukan sesuatu yang menggunakan pikiran
secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodologi berasal dari kata metode dan logos, metode
adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos adalah ilmu atau
pengetahuan.
Setelah kita mengetahui metodologi, dilanjut dengan
pengertian penelitian, penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara-cara atau tahapan dalam penelitian berdasarkan
fakta
ilmiah.
SEJARAH PENELITIAN
Sejarah ini dimulai dari manusia berpikir lalu timbul
ilmu pengetahuan yang ada, secara tidak langsung serakah dan ketidakpuasan
terhadap penelitian yang dilakukan.
- Timbul ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengalaman yang dilakukan sebelumnya.
- Timbul penelitian yaitu dimulai dari
anak-anak atau hasrat ingin tahu akan keterpuasan, jika sudah memperoleh
pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan.
TUGAS-TUGAS ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN
1. Mencandra (Diskripsi) yaitu bertugas untuk
menggambarkan secara jelas dan cermat dari hal-hal yang dipersoalkan.
2. Menerangkan (Ekspansi) yaitu bertugas untuk
menerangkan secara detail dengan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya suatu
peristiwa.
3. Menyusun Teori yaitu bertugas untuk merumuskan dan
mencari hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa satu dengan yang lainnya
(sebab-akibat).
4. Ramalan (Prediksi) yaitu bertugas untuk membuat
prediksi / ramalan dan estimasi terhadap peristiwa yang akan muncul apabila dalam
keadaan itu didiamkan, dalam prediksi ini belum tentu sama hasilnya.
5. Pengendalian yaitu bertugas kontrol dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi peristiwa atau keadaan yang akan muncul .
PERBEDAAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF DENGAN KUALITATIF
1. Kualitatif
Fenomena → Kualitatif → Teori
Yang dimana dalam metode penelitian ini dimulai dari
fenomena yang ada, lalu dilakukan metode tersebut dan menjadi teori.
2. Kuantitatif
Teori → Kuantitatif → Fenomena
Dari teori yang ada, lalu dilakukan metode tersebut
dan terjadinya fenomena yang muncul.
PERBEDAAN PENDEKATAN ILMIAH DENGAN PENDEKATAN NON ILMIAH
1. Ilmiah yaitu akan menghasilkan kesimpulan secara
objektif dan berdasarkan fakta yang ada, tidak dicampuri oleh keyakinan pribadi
atau perasaan.
2. Non Ilmiah yaitu akan menghasilkan kesimpulan subjektif, berdasarkan ide atau keyakinan pribadi.
3 TAHAP PENDEKATAN ILMIAH
1. Skeptik adalah upaya untuk menanyakan bukti atau
fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan.
2. Analitik adalah kegiatan yang selalu
menimbang-nimbang dari setiap permasalahan yang dihadapinya, yang mana menjadi
masalah utamanya, mana yang relevan dan sebagainya.
3. Kritik adalah berupaya untuk mengembangkan
kemampuan menimbangkan selalu objektif.
5 TAHAP PENDEKATAN NON ILMIAH
1. Akal sehat (common sense) berasal dari pikiran diri
sendiri.
2. Prasangka berasal dari pendapat yang belum diuji
kebenarannya.
3. Otoritas ilmiah (kewibawaan) berasal dari orang
yang bekerja dibidang ilmiah dimana pendapat mereka dianggap benar tanpa diuji.
4. Penemuan kebetulan berasal dari penemuan yang
dilakukan itu hanya di coba-coba.
5. Pendekatan intuitif berasal dari dorongan hati,
tanpa disadari dan tidak berpikir lebih dulu.
AKAR PENELITIAN KUANTITATIF
1. Ilmu pengetahuan berasal dari segala yang ada di
kepala.
2. Experimental Reality yaitu mengalami dari diri
sendiri.
3. Agreement Reality yaitu mengalami antar pribadi dan
orang lain.
4. Cara tidak ilmiah menjadikan itu hasilnya isi.
5. Cara ilmiah menjadikan hasilnya itu proses yang
untuk diteliti.
ETIKA PENELITIAN
Etika penelitian adalah pedoman bagi peneliti.
ASPEK DALAM ETIKA PENELITIAN
1. Peneliti tidak boleh melakukan penipuan dalam
sebuah penelitian, hal yang dihindari yaitu mencontek penelitian orang lain dan
memalsukan data penelitian tersebut.
2. Peneliti memberikan perlindungan dan tanggung jawab
kepada subjek penelitian yang berarti kesediaan yang disadari subjek penelitian
untuk diteliti, yaitu subjek penelitian berhak menolak, tidak mau diteliti.
3. Peneliti harus menjamin anonimitas (tidak ada data
tentang diri subjek penelitian) dan kerahasiaan (merahasiakan identitas subjek
penelitian maupun responden) dan inferred identify (data yang mengarah secara tidak langsung pada identitas subjek penelitian)
4. Peneliti harus mampu mengatur hubungan dengan
sponsor.
DILEMA PENELITIAN
Dilema penelitian adalah dari satu sisi peneliti harus
memenuhi etika penelitian sedangkan di satu sisi ada etika lain yang saling
berbenturan.
Apa aja benturan yang terjadi dalam penelitian?
Seperti :
1. Benturan etika penelitian dengan kepentingan
politik, yaitu tidak memihak kepada salah satu.
2. Benturan etika penelitian dengan kepentingan
penghubung (gate keepers) yaitu dalam perizinan.
3. Benturan kepentingan keterkaitan dengan dana.
ASUMSI DASAR PENELITIAN KUANTITATIF
Paradigma adalah sudut pandang dalam melihat suatu
fenomena atau gejala sosial.
Pendekatan (sudut pandang) → Metode (cara) → Data
(bukti dan hasilnya juga berbeda berdasarkan metode yang ada).
PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF BERDASARKAN ASUMSI DASAR YANG ADA
|
ASUMSI DASAR |
KUANTITATIF |
KUALITATIF |
|
Ontologi
(hakikat dasar dari gejala sosial) |
-
Real (nyata) -
Berpola |
-
Melalui definisi -
Hasil makna |
|
Hakikat dasar
manusia |
-
Rasional -
Diatur hukum universal |
-
Memberi makna -
Bebas |
|
Hakikat dasar
ilmu -
Kaitan ilmu dengan nilai -
Kaitan ilmu dengan akal sehat |
-
Bebas nilai -
Ilmu menjadi cara terbaik -
Objektif |
-
Tidak bebas nilai -
Akal sehat menjadi teori yang perlu dipahami -
Subjektif |
|
Metode |
-
Deduktif -
Nomotetik |
-
Induktif -
Idiografik |
|
Hasil |
Menemukan hukum
universal dan ada penjelasan |
Menemukan
pemahaman
|
Contoh penggunaan pendekatan dalam kehidupan bentrokan
antara aparat keamanan dan mahasiswa yang berdemontrasi, dapat dilihat bahwa
dari berbagai pendekatan sudah bisa disimpulkan yaitu :
Pendekatan Kuantitatif → Metode : Sesuai Prosedur → Polisi
Pendekatan Kualitatif → Metode : Perspektif atau
gambaran → Mahasiswa
2. JENIS-JENIS PENELITIAN KUANTITATIF
KLASIFIKASI PENELITIAN
1. Klasifikasi penelitian berdasarkan manfaat
penelitian
2. Klasifikasi penelitian berdasarkan tujuan
penelitian
3. Klasifikasi penelitian berdasarkan dimensi
penelitian
4. Klasifikasi penelitian berdasarkan teknik
pengumpulan data penelitian
Pengklasifikasian itu berpengaruh pada keseluruhan
dari proses penelitian yang akan dilakukan, yaitu :
1. Perbedaan dari penyusunan rancangan penelitian
2. Perbedaan teknik analisis data
3. Perbedaan subjek penelitian
4. Perbedaan intrumen penelitian yang digunakan
JENIS-JENIS PENELITIAN
1. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Manfaat
Penelitian
- Penelitian Terapan
- Penelitian Murni
2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan
Penelitian
- Penelitian Eksporatif
- Penelitian Deskripsi
- Penelitian Eksplanatif
3. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Dimensi
Penelitian
- Penelitian Cross-sectional
- Penelitian Longitudinal
4. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Teknik
Pengumpulan Data Penelitian
- Penelitian Survei
- Penelitian Eksperimen
- Penelitian Analisis Isi
- Penelitian Lapangan
- Penelitian Wacana
- Penelitian Perbandingan Sejarah
3. RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF
Bagian yang paling utama dalam membuat atau merancang
penelitian adalah bagaimana kita membuat rancangan penelitian (rencana
penelitian / proposal)
Apa itu rencana penelitian ?
Rencana Penelitian adalah mencatat perencanaan dari
mulai cara berpikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.
Untuk menyusun sebuah rancangan penelitian kuantitatif,
ada beberapa hal yaitu :
1. Memilih topik dan merumuskan pertanyaan penelitian (dari pengalaman, pengetahuan, pengamatan, diskusi, observasi dan lainnya)
2. Melakukan penelusuran dan pembahasan teori
3. Membuat struktur rancangan penelitian
HUBUNGAN TOPIK PENELITIAN DENGAN PERTANYAAN PENELITIAN
Teknik penyempitan topik menjadi pertanyaan penelitian,
yaitu :
1. Melakukan kajian literatur
2. Mendiskusikan dengan orang yang menguasai topik
tersebut
3. Menetapkan isi secara spesifik
4. Menetapkan tujuan penelitian
Ada aspek yang perlu diperhatikan dalam penyempitan topik, yaitu :
1. Pembatasan Wilayah (batasan wilayah ini bisa mempersempit topik untuk penelitian karena lingkupnya mikro / kecil jadi lebih mudah untuk diteliti)
2. Waktu (dalam waktu ini juga bisa dijadikan penyempitan topik, karena sudah ada waktu yang terjadwal yang ingin digunakan)
3. Mengukur (dalam mengukur ini, kita bisa jadi tahu batasan untuk menjadikan topik tersebut)
PEMILIHAN TOPIK
Dalam pemilihan dan menentukan topik dapat
mempertimbangkan faktor sebagai berikut
1. Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan
sehari-hari
2. Masalah yang ada di Media Massa
3. Kebutuhan memecahkan masalah
4. Pengetahuan lapangan dan membandingkannya dengan
teori
5. Nilai-nilai pribadi
6. Peluang (Social Premiums)
PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN
Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan
gambaran yang dapat menjelaskan mengapa dalam suatu penelitian itu menarik
untuk diteliti. Diuraikan dalam bentuk deduksi yaitu dimulai dari yang umum dan
dapat diakhiri dengan pembatasan masalah tersebut.
Ada dua model yang dapat digunakan dalam membuat latar
belakang masalah, yaitu :
1. Menggambarkan dari perkembangan teori atau suatu
kondisi objektif tanpa membandingkan dengan kondisi normativ.
2. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi
objektif dengan kondisi normativ.
PERUMUSAN MASALAH
Pada dasarnya permasalahan dalam penelitian merupakan
perumusan masalah ke dalam bentuk yang lebih berfokus. Pada bagian ini tidak
dapat dipisahkan dengan paparan yang terdapat pada latar belakang masalah
Konsep utama yang akan digunakan dalam penelitian ini
dapat dimunculkan berupa bentuk gambaran secara objektif. Biasanya pada bagian
akhir pada bagian permasalahan adalah pertanyaan penelitian. Banyak pertanyaan dari
penelitian itu tergantung pada kebutuhan penelitian yang dilakukan dan
pertanyaan penelitian juga relatif.
TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIAN
Berdasarkan dari klasifikasi penelitian dan tujuan
penelitian terdiri dari :
1. Deskriptif adalah memberikan gambaran secara detail
mengenai gambaran suatu fenomena atau gejala.
2. Eksploratif adalah menggali fenomena yang relatif
baru.
3. Eksplanatif adalah penjelasan mengapa suatu gejala
terjadi hubungan sebab akibat.
Peneliti kuantitatif dapat memilih jenis penelitian
apa yang akan digunakan. Sesuai dengan asumsi pada pembahasan pendekatan
kuantitatif yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mendasarkan pada teori
maka tidak dimungkinkan peneliti menggunakan penelitian dengan eksploratif
karena hanya penelitian deskriptif dan eksplanatif yang dapat dipilih.
PENELITIAN KUANTITATIF DILIHAT DARI KEMANFAATANNYA
1. Akademis yaitu suatu penelitian dapat dikatakan
memiliki manfaat jika jawaban yang diperoleh dapat menyumbangkan pemahaman
ilmiah perbaikan atau modifikasi teori yang telah ada dan pembentukan konsep
atau teori baru.
2. Sosial yaitu manfaat sosial dari suatu penelitian dapat berupa bentuk kesadaran pengetahuan serta sikap masyarakat atau kelompok sosial tertentu.
3. Praktis yaitu penelitian yang memiliki manfaat
praktis terjadi jika penelitian tersebut dapat dimanfaatkan langsung untuk
tujuan dan kepentingan dalam pemecahan suatu masalah.
4. Teknis yaitu manfaat teknis dalam suatu penelitian
terjadi jika peneliti tersebut berusaha untuk menjawab masalah penelitian
dengan melahirkan teknik atau metode penelitian atau pengukuran yang digunakan
lebih valid.
4. MENYUSUN KERANGKA TEORI
Teori adalah seperangkat kontruks atau konsep (definisi, proposisi) yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik. Sebelum
adanya teori kita harus menentukan konsep, contoh dari kata kunci terlebih
dahulu dari judul lalu dijadikan konsep kata kunci itu lalu dicari definisinya
atau jenis-jenisnya, lalu tentukan indikatornya untuk melakukan pengukuran. Definisi berasal dari pakar atau menurut para ahli. Kalau
misalnya ada menjadi satu acuan pilih satu acuan saja yang lain tidak usah
dimasukkan dalam definisi tersebut.
KAJIAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
2. Kerangka Konsep
3. Kerangka Hipotesis
KERANGKA TEORI
Fungsi Teori Penelitian adalah sebagai jembatan antara
masalah penelitian dengan hipotesis.
Macam-macam Teori yaitu :
1. Teori Deduktif adalah apa yang dipikirkan untuk
menganalisis data, mulai pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan menjadi
khusus.
2. Teori Induktif adalah dari menerangkan data lalu
dipikirkan, mulai dari pernyataan bersifat khusus, lalu ditarik kesimpulan
menjadi umum.
3. Teori Fungsional adalah pengaruh antara 2 teori
deduktif dengan induktif atau gabungan teori.
Cara Mengembangkan Teori
1. Melakukan kajian pustaka atau konsep yang dipilih
2. Membuat daftar variabel
3. Membuat kerangka variabel / teori
KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep yaitu hubungan antar keterkaitan
dengan konsep-konsep atau variabel yang akan diukur melalui penelitian.
KERANGKA HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara atau kesimpulan
sementara penelitian yang dilakukan.
Fungsi hipotesis adalah sebagai batasan dan mengarahkan fokus penelitian.
Macam-macam Hipotesis
1. Hipotesis Penelitian
Antara variabel secara proposional (jika…….maka)
pernyataan ada dalam kata itu
2. Hipotesis Statistik
Dilakukan secara alternatif dan nihil, antara
pernyataan positif atau negatif, contohnya pada kalimat positif atau negatif.
Ciri Hipotesis yang baik, yaitu :
1. Konsisten pada penelitian sebelumnya
2. Menyatakan dengan jelas hubungan antar variabel
3. Mendefinisikan variabel secara operasional dan
terukur
4. Dapat diuji secara empiris / empirik (uji validitas
dan reabilitas)
5. Sederhana dan spesifik
5. UNSUR UNSUR PENELITIAN (POPULASI DAN SAMPEL)
Sebelum itu mari bahas pada fokus bab 3 dalam metode
penelitian
1. Metode / Pendekatan / Jenis
- pendekatan → kuantitatif / kualitatif (sebutin,
jelasin dan korelasiin)
- metode → kuantitatif (sebutin, jelasin dan
korelasiin)
- jenis / tipe → manfaat, tujuan, dimensi dan teknik
(sebutin, jelasin dan korelasiin)
2. Hubungan Variabel
- variabel independen (mempengaruhi)
- variabel dependen (dipengaruhi)
3. Populasi Dan Sampel
4. Teknik Pengumpulan
- observasi
- angket
- dokumentasi
5. Intrumen Penelitian
Contoh dalam teknik pengumpulan itu angket maka
mengisi kuisioner (sebutin, jelasin dan korelasiin) dan diuji validitas dan
reabilitas
6. Teknik Analisis Data
POPULASI
Apa itu populasi ? populasi adalah suatu kumpulan dari
seluruh kemungkinan orang-orang, objek-objek dan ukuran lain dari objek yang
menjadi perhatian
Sampel adalah sebagian atau keseluruhan populasi yang
menjadi objek untuk mewakili populasi
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara atau
proses untuk memperoleh sampel dari suatu populasi
Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampel
1. Proses Pemilihannya
- Teknik pengambilan sampel dengan pengembalian (sampling
with replacement)
- Teknik penarikan sampel tanpa pengembalian (sampling
without replacement)
2. Peluang Pemilihannya
- Teknik penarikan sampel probabilitas (probability
sampling)
- Teknik penarikan sampel non probabilitas (non
probability sampling)
BERDASARKAN PROSES PEMILIHANNYA
1. Teknik Pengambilan Sampel Dengan Pengembalian (Sampling
With Replacement)
Caranya setiap anggota sampel yang terpilih
dikembalikan lagi ke tempat sebelum pemilihan selanjutnya dilakukan. Hal ini
memungkinkan bahwa suatu sampel akan terpilih lebih dari sekali.
2. Teknik Penarikan Sampel Tanpa Pengembalian (Sampling
Without Replacement)
Caranya setiap anggota sampel yang terpilih tidak
dikembalikan lagi ke dalam satuan populasi.
BERDASARKAN PELUANG PEMILIHANNYA
1. Teknik Penarikan Sampel Probabilitas (Probability
Sampling)
- Teknik penarikan sampel acak sederhana (simple
random sampling) adalah secara random tanpa memperhatikan yang lain, contoh
sistem kocokan / acak
- Teknik penarikan sampel sistematik (systematic
sampel) adalah data dari awal sampai akhir
- Teknik penarikan sampel berstrata (stratified sampling)
adalah tingkatan / kelas
- Teknik penarikan sampel klaster (cluster sampling)
adalah pengelompokan
2. Teknik Penarikan Sampel Non Probabilitas (Non
Probability Sampling)
- Teknik penarikan sampel kemudahan (convenience sampling)
adalah berdasarkan kemudahan mendapakannya dan tidak direkomendasi karena
bersifat tidak ilmiah
- Teknik penarikan sampel judgement (judgement
sampling / purposive sampling) adalah berdasarkan penilaian peneliti
- Teknik penarikan sampel kuota (quota sampling)
adalah berdasarkan karakteristik yang ditentukan
- Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah
sampel karena bersifat sensitif
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
Penentuan jumlah sampel adalah suatu cara atau proses
untuk memperoleh ukuran atau jumlah sampel dari suatu populasi
RUMUS SLOVIN
contoh : jumlah populasi adalah 125 dan tingkat kesalahan yang dihendaki
adalah 5% maka jumlah sampel yang digunakan adalah…
n = 125 / 125 (0,05)pangkat 2 + 1 = 95,23 dibulatkan menjadi 95
TABEL ISAAC DAN MICHAEL
TAHAPAN ANALISIS DATA KUANTITATIF
Data coding adalah suatu proses penyusunan secara
sistematis dari data mentah (kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh
mesin pengolah data seperti komputer
Yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika membuat
kode jawaban adalah kode jawaban harus baku dan konsisten yang berarti tidak
berubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian ketika dilakukan indeks
atau skala memiliki validitas yang tinggi. Oleh karena itu bagi peneliti pemula
diperlukan semacam buku yang memuat kode-kode atau sering disebut dengan buku
kode.
B. PEMINDAHAN DATA (DATA ENTERING)
Data entering adalah memindahkan data yang telah
diubah menjadi kode ke mesin pengolahan data.
Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode),
direct entry, optical scan sheet (seperti lembar isian komputer menggunakan
pensil 2B) dan CATI (Computer Assisted Telephone Interviewing) yang biasa
dipergunakan pada saat polling melalui telepon.
C. PEMBERSIHAN DATA (DATA CLEANING)
Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data
yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang
sebenarnya.
Di sini peneliti memerlukan adanya ketelitian dan
akurasi data. Caranya dengan possible code cleaning, contingency cleaning dan
modifikasi atau melakukan pengkodean kembali data yang asli.
- Possible Code Cleaning
Possible code cleaning adalah melakukan perbaikan
kesalahan pada kode yang jelas tidak mungkin ada akibat salah memasukkan kode.
Contohnya : Jenis kelamin hanya terdiri dari dua kode yaitu kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan ataupun sebaliknya, karena variabel ini berskala nominal namun dalam kode yang dimasukkan ke dalam komputer tertera kode 7 maka kode ini jelas salah dan harus dilihat kembali pada kuesioner asli.
- Contigency Cleaning
Contigency cleaning (lebih sulit dibandingkan dengan
possible code cleaning) adalah kesalahan yang terjadi akibat adanya struktur
kuesioner yang hanya khusus dijawab oleh sebagian orang saja sedangkan yang
lain tidak.
Contohnya : Pertanyaan tentang jumlah anak yang dimiliki oleh seorang perempuan pertanyaan ini khusus ditanyakan dengan perempuan namun ada kalanya terdapat pula keteledoran sehingga responden yang laki-laki pun juga ditanyakan. Untuk kasus yang seperti ini dapat dikatakan bahwa seharusnya pada jenis kelamin laki-laki diberi kode tidak relevan. Oleh karena itu harus diperiksa kembali konsistensi antara kode jawaban yang satu dengan jawaban yang lainnya.
- Modifikasi
Modifikasi adalah melakukan pengkodean kembali atau
recode data yang asli.
Misalnya ternyata jenis kelamin yaitu satu untuk
laki-laki dan 2 untuk perempuan diubah menjadi kode nol untuk laki-laki dan
kode 1 untuk perempuan
Solusi dari pembersihan data yaitu di rumus slovin dalam isi kuesioner itu dilebihkan agar tidak terjadi kesalahan data, contoh yang dibutuhkan 200 orang, maka dilebihkan bisa 203 atau 205 untuk antisipasi
D. PENYAJIAN DATA (DATA OUTPUT)
Data output adalah hasil pengolahan data
- Numerik atau dalam bentuk angka
Hasil pengolahan data yang berupa numerik dapat
disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang (berupa tabel
sederhana)
- Grafik atau dalam bentuk gambar
Penyajian data dengan menggunakan grafik atau gambar
lebih menarik jika dibandingkan penyajian data menggunakan tabel frekuensi
maupun tabel silang. Namun, penyajian data menggunakan gambar atau grafik juga
memiliki kelemahan yaitu adanya informasi yang hilang. Pembuatan grafik harus
memerhatikan tingkat pengukuran yang dipergunakan (terdapat pada kerangka teori
dan pengukuran)
Tambahan untuk hasil dari pengolahan data yaitu :
- Pie
Dalam pengolahan data ini pie itu berbentuk dimensi,
ada 2 dimensi dan 3 dimensi, yang biasanya menarik untuk pembaca yaitu 3
dimensi.
- Histogram
Dalam pengolahan data ini berupa pemanfaatan gambar,
contoh lambang dari laki laki atau perempuan yang dijadikan subjek penelitian.
E. ANALISIS DATA (DATA ANALYZING)
Penganalisis data adalah suatu proses lanjutan dari
proses pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data,
kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap pengolahan
data.
Tahapan dalam analisis data kuantitatif, yaitu :
1. Univariat
- Distribusi Frekuensi
- Ukuran Pemusatan (Central Tendency)
- Ukuran Penyebaran (Dispersion)
- Uji Perbedaan
2. Bivariat
- Chi-Square
- Lambda
- Tau Kendall
- Somers’d
- Koefisien Korelasi
- Regresi Linier
3. Multivariat
- Tabel Silang
- Elaborasi
1. Replikasi
2. Spesifikasi
3. Interprestasi
4. Eksplanasi
5. Variabel Penekan
6. Pengujian Hipotesis
ANALISIS UNIVARIAT
1. Ukuran Pemusatan (Central Tendency)
Ukuran pemusatan merupakan suatu ukuran yang digunakan
untuk melihat seberapa besar kecenderungan data pemusatan pada nilai tertentu.
Nilai tertentu tersebut berupa nilai tunggal atau nilai pusat. Disebut nilai
pusat karena pada umumnya nilai tersebut berlokasi di bagian tengah atau pusat
dari suatu distribusi. Ukuran pemusatan terdiri dari :
- Modus atau mode merupakan nilai data yang mempunyai frekuensi
terbesar dalam satu kumpulan data. Modus digunakan untuk semua tingkatan
pengukuran. Namun demikian modus paling cocok digunakan untuk data yang diukur
dengan tingkat pengukuran nominal
- Rata-rata atau mean ditentukan dengan cara
menjumlahkan nilai seluruh pengamatan dibagi dengan banyaknya data. Pada
umumnya rata-rata dapat digunakan bila data memiliki tingkat pengukuran
interval atau rasio.
- Median merupakan nilai yang terletak di tengah bila
nilai pengamatan disusun secara teratur menurut besarnya dari kecil ke besar
atau sebaliknya dari besar ke kecil. Nilai median ini sangat dipengaruhi oleh
letak urutan dari nilai kumpulan data sehingga median seringkali disebut
sebagai positional average atau rata-rata letak. Median dapat dipergunakan bila
data memiliki tingkat pengukuran minimal ordinal.
2. Ukuran Penyebaran (Dispersion)
Ukuran penyebaran atau dispersion merupakan ukuran
yang menyatakan seberapa jauh nilai pengamatan yang sebenarnya menyimpang atau
berbeda dengan nilai pusatnya. Jenis ukuran penyebaran terdiri dari :
- range atau jangkauan adalah selisih nilai maksimum
dengan nilai minimum dalam suatu kumpulan data.
- variance atau variansi merupakan jumlah kuadrat dari
selisih nilai data pengamatan dengan rata-rata dibagi banyaknya data pengamatan.
- standar deviation atau simpangan baku merupakan akar
kuadrat dari variansi.
3. Uji Perbedaan
Uji perbedaan uji perbedaan ini dilakukan ketika kita
menggunakan satu variabel penelitian, namun kita menggunakan dua atau lebih
kelompok sampel. Pengujian ini disebut dengan uji perbedaan yaitu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Beberapa uji statistik untuk menguji perbedaan.
- uji t untuk 2 sampel independen digunakan jika 2
sampel yang digunakan tidak memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya dan
variabel yang digunakan berskala rasio. Misalnya penelitian tentang perbedaan
usia antar kelompok sampel yang ditinggal di desa dengan kelompok sampel yang
tinggal di kota.
- uji t untuk 2 sampel berpasangan, digunakan jika
variabel yang diuji berskala rasio namun kedua sampel yang diteliti adalah
sampel yang berhubungan. Contohnya penelitian tentang perbandingan jumlah
produksi sebelum diberikan metode baru dan setelah diberikan metode baru.
- uji mc nemar, digunakan untuk variabel yang berskala
nominal atau ordinal untuk mengetahui signifikansi perubahan.
ANALISIS BIVARIAT
1. Chi square
Ukuran statistik ini merupakan ukuran asosiasi yang
berusaha untuk menguji hipotesis bahwa antara variabel independen dan variabel
dependen terdapat hubungan yang signifikan. Namun mengingat uji statistik ini
hanyalah uji independen hanya sedikit memberikan informasi mengenai kekuatan
atau bentuk asosiasi di antara dua variabel. Nilai chi square ini juga akan
bergantung pada ukuran sampel semakin besar jumlah sampel nilai chi square juga
akan bertambah dan sebaliknya.
2. Lambda
Lambda merupakan ukuran pengurangan proporsional pada
kesalahan atau proporsional (reduction in error atau pre). Dengan ukuran ini arti
dari asosiasi menjadi lebih jelas dasar pengukuran ini adalah rasio dari
pengukuran kesalahan dalam memprediksi nilai-nilai dari sebuah variabel yang
didasarkan pada variabel itu sendiri dan pengukuran kesalahan yang sama
diaplikasikan untuk memprediksi dengan berdasarkan sebuah variabel tambahan.
Nilai lambda selalu diantara 0 dan 1. Nilai nol
berarti variabel independen tidak dapat memprediksi variabel dependen dan nilai
1 berarti variabel independen sangat jelas menentukan variabel dependen. Uji
lambda digunakan untuk variabel yang memiliki tingkat pengukuran nominal dengan
arah hubungan asimetrik.
3. Tau Kendall
Tahu Kendal merupakan ukuran korelasi non parametrik
yang digunakan untuk variabel ordinal dengan arah hubungan simetrik atau
asimetrik. P dasar pengukuran ini adalah perbandingan nilai dari kedua variabel
untuk seluruh pasangan data yang ada.
4. Somers’d
Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
pada tingkat pengukuran ordinal dengan arah hubungan asimetrik dan simetrik.
5. Koefisien Korelasi Spearman
Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur
korelasi antara dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran ordinal untuk
seluruh data nilai dari masing-masing variabel diberi peringkat dari yang kecil
hingga yang besar.
6. Koefisien Korelasi Product Momant Pearson
Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
linier antara data yang memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio dengan
arah hubungan simetrik. Koefisien yang dihasilkan bernilai antara min 1 hingga
+ 1 yang menunjukkan apakah hubungan linier tersebut positif atau negatif.
7. Regresi Linier
Ukuran statistik ini digunakan untuk menguji hubungan
antara sebuah variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen.
Jika variabel dependen dihubungkan dengan sebuah variabel independen persamaan
regresi yang dihasilkan adalah regresi linear sederhana. Jika variabel
independen nya lebih dari satu regresi yang dihasilkan adalah regresi linear
berganda atau multipe linier regression. Ukuran statistik ini dipergunakan
untuk variabel yang berskala rasio dengan arah hubungan simetrik.
ANALISIS MULTIVARIAT
Secara umum jenis analisis multivariat dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu tabel silang dan elaborasi
Penggunaan tabel silang pada analisi multivariat tidak
jauh berbeda dibandingkan dengan analisis bivariat. Tabel silang pada analisis
multivariat memiliki satu atau lebih variabel tambahan yang berfungsi sebagai
variabel kontrol. Cara membuat presentase dan menginterpretasikan tabel
multivaria tidak berbeda dengan prosedur yang dilakukan pada tabel bivariat.
2. Elaborasi
Selain membuat tabel silang pada pengujian multivariat
kita juga dapat menggunakan elaborasi yaitu cara yang dilakukan untuk membandingkan
hubungan antara dua variabel dengan hubungan antara variabel yang sudah dibelah
dengan variabel kontrol. Elaborasi dapat dilakukan dengan melihat hasil dari
presentasi tabel atau juga melihat kekuatan hubungan
melalui uji statistik.
Ada beberapa bentuk elaborasi, yaitu sebagai berikut.
- Replikasi adalah bentuk elaborasi ini terjadi jika
hubungan multivariat (setelah elaborasi) sama dengan atau mengulang hubungan
bivariat yang ada. Misalnya antara tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan
pada bivariat hubungannya kuat. Setelah dikontrol dengan jenis kelamin ternyata
tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan atau jika
menggunakan pengujian kekuatan hubungan.
- Spesifikasi adalah jika hubungan bivariat hanya
terlibat pada salah satu hasil elaborasi atau hubungan menjadi spesifik pada
salah satu kategori. Contohnya pada laki-laki hubungan kuat tetapi pada atau
jika menggunakan pengujian kekuatan hubungan.
- Interprestasi pada bentuk ini hubungan bivariat
menjadi lebih lemah atau hilang pada hasil elaborasi (dengan variabel kontrol
adalah variabel antara) atau keberadaan hubungan antara variabel dependen
tergantung dari variabel antara (intervening variable).
- Eksplanasi jika hubungan bivariat menjadi lebih lemah
atau hilang pada hasil elaborasi (dengan variabel kontrol adalah variabel
pendahulu) atau keberadaan hubungan antara variabel independen dan dependen
bergantung dari variabel anteseden.
- Variabel penekan variabel penekan (suppresor variable)
terjadi jika tidak ada hubungan bivariat. Hubungan terlihat pada hasil
elaborasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang semula tidak ada tetapi setelah dihadirkan variabel ketiga hubungan
tersebut menjadi tampak jelas.
TERIMAKASIH
Novita Nurfitriyani
PMI 3A
-



.png)
.png)
