Senin, 23 Oktober 2023

METODE PENELITIAN KUANTITATIF



1. KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

Apa itu metode penelitian?

Sebelum itu kita harus tahu terlebih dahulu pengertian berikut ini.

Metodologi adalah cara melakukan sesuatu yang menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.

Metodologi berasal dari kata metode dan logos, metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos adalah ilmu atau pengetahuan.

Setelah kita mengetahui metodologi, dilanjut dengan pengertian penelitian, penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.

Dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara atau tahapan dalam penelitian berdasarkan fakta ilmiah.


SEJARAH PENELITIAN

Sejarah ini dimulai dari manusia berpikir lalu timbul ilmu pengetahuan yang ada, secara tidak langsung serakah dan ketidakpuasan terhadap penelitian yang dilakukan.

-   Timbul ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman yang dilakukan sebelumnya.

-   Timbul penelitian yaitu dimulai dari anak-anak atau hasrat ingin tahu akan keterpuasan, jika sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan.


TUGAS-TUGAS ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

1. Mencandra (Diskripsi) yaitu bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan cermat dari hal-hal yang dipersoalkan.

2. Menerangkan (Ekspansi) yaitu bertugas untuk menerangkan secara detail dengan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya suatu peristiwa.

3. Menyusun Teori yaitu bertugas untuk merumuskan dan mencari hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa satu dengan yang lainnya (sebab-akibat).

4. Ramalan (Prediksi) yaitu bertugas untuk membuat prediksi / ramalan dan estimasi terhadap peristiwa yang akan muncul apabila dalam keadaan itu didiamkan, dalam prediksi ini belum tentu sama hasilnya.

5. Pengendalian yaitu bertugas kontrol dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi peristiwa atau keadaan yang akan muncul .


PERBEDAAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF DENGAN KUALITATIF



1. Kualitatif

Fenomena → Kualitatif → Teori

Yang dimana dalam metode penelitian ini dimulai dari fenomena yang ada, lalu dilakukan metode tersebut dan menjadi teori.

2. Kuantitatif

Teori → Kuantitatif → Fenomena

Dari teori yang ada, lalu dilakukan metode tersebut dan terjadinya fenomena yang muncul.


PERBEDAAN PENDEKATAN ILMIAH DENGAN PENDEKATAN NON ILMIAH

1. Ilmiah yaitu akan menghasilkan kesimpulan secara objektif dan berdasarkan fakta yang ada, tidak dicampuri oleh keyakinan pribadi atau perasaan.

2. Non Ilmiah yaitu akan menghasilkan kesimpulan subjektif, berdasarkan ide atau keyakinan pribadi.


3 TAHAP PENDEKATAN ILMIAH

1. Skeptik adalah upaya untuk menanyakan bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan.

2. Analitik adalah kegiatan yang selalu menimbang-nimbang dari setiap permasalahan yang dihadapinya, yang mana menjadi masalah utamanya, mana yang relevan dan sebagainya.

3. Kritik adalah berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangkan selalu objektif.

 

5 TAHAP PENDEKATAN NON ILMIAH

1. Akal sehat (common sense) berasal dari pikiran diri sendiri.

2. Prasangka berasal dari pendapat yang belum diuji kebenarannya.

3. Otoritas ilmiah (kewibawaan) berasal dari orang yang bekerja dibidang ilmiah dimana pendapat mereka dianggap benar tanpa diuji.

4. Penemuan kebetulan berasal dari penemuan yang dilakukan itu hanya di coba-coba.

5. Pendekatan intuitif berasal dari dorongan hati, tanpa disadari dan tidak berpikir lebih dulu.


AKAR PENELITIAN KUANTITATIF



1. Ilmu pengetahuan berasal dari segala yang ada di kepala.

2. Experimental Reality yaitu mengalami dari diri sendiri.

3. Agreement Reality yaitu mengalami antar pribadi dan orang lain.

4. Cara tidak ilmiah menjadikan itu hasilnya isi.

5. Cara ilmiah menjadikan hasilnya itu proses yang untuk diteliti.


ETIKA PENELITIAN

Etika penelitian adalah pedoman bagi peneliti.

 

ASPEK DALAM ETIKA PENELITIAN

1. Peneliti tidak boleh melakukan penipuan dalam sebuah penelitian, hal yang dihindari yaitu mencontek penelitian orang lain dan memalsukan data penelitian tersebut.

2. Peneliti memberikan perlindungan dan tanggung jawab kepada subjek penelitian yang berarti kesediaan yang disadari subjek penelitian untuk diteliti, yaitu subjek penelitian berhak menolak, tidak mau diteliti.

3. Peneliti harus menjamin anonimitas (tidak ada data tentang diri subjek penelitian) dan kerahasiaan (merahasiakan identitas subjek penelitian maupun responden) dan inferred identify (data yang mengarah secara tidak langsung pada identitas subjek penelitian)

4. Peneliti harus mampu mengatur hubungan dengan sponsor.

 

DILEMA PENELITIAN

Dilema penelitian adalah dari satu sisi peneliti harus memenuhi etika penelitian sedangkan di satu sisi ada etika lain yang saling berbenturan.

Apa aja benturan yang terjadi dalam penelitian?

Seperti :

1. Benturan etika penelitian dengan kepentingan politik, yaitu tidak memihak kepada salah satu.

2. Benturan etika penelitian dengan kepentingan penghubung (gate keepers) yaitu dalam perizinan.

3. Benturan kepentingan keterkaitan dengan dana.


ASUMSI DASAR PENELITIAN KUANTITATIF

Paradigma adalah sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial.

Pendekatan (sudut pandang) → Metode (cara) → Data (bukti dan hasilnya juga berbeda berdasarkan metode yang ada).


PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF BERDASARKAN ASUMSI DASAR YANG ADA

ASUMSI DASAR

KUANTITATIF

KUALITATIF

Ontologi (hakikat dasar dari gejala sosial)

-          Real (nyata)

-          Berpola

-          Melalui definisi

-          Hasil makna

Hakikat dasar manusia

-          Rasional

-          Diatur hukum universal

-          Memberi makna

-          Bebas

Hakikat dasar ilmu

-          Kaitan ilmu dengan nilai

-          Kaitan ilmu dengan akal sehat

-          Bebas nilai

-          Ilmu menjadi cara terbaik

-          Objektif

-          Tidak bebas nilai

-          Akal sehat menjadi teori yang perlu dipahami

-          Subjektif

Metode

-          Deduktif

-          Nomotetik

-          Induktif

-          Idiografik

Hasil

Menemukan hukum universal dan ada penjelasan

Menemukan pemahaman

 

Contoh penggunaan pendekatan dalam kehidupan bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa yang berdemontrasi, dapat dilihat bahwa dari berbagai pendekatan sudah bisa disimpulkan yaitu :

Pendekatan Kuantitatif → Metode : Sesuai Prosedur → Polisi

Pendekatan Kualitatif → Metode : Perspektif atau gambaran → Mahasiswa


2. JENIS-JENIS PENELITIAN KUANTITATIF

KLASIFIKASI PENELITIAN

1. Klasifikasi penelitian berdasarkan manfaat penelitian

2. Klasifikasi penelitian berdasarkan tujuan penelitian

3. Klasifikasi penelitian berdasarkan dimensi penelitian

4. Klasifikasi penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian

Pengklasifikasian itu berpengaruh pada keseluruhan dari proses penelitian yang akan dilakukan, yaitu :

1. Perbedaan dari penyusunan rancangan penelitian

2. Perbedaan teknik analisis data

3. Perbedaan subjek penelitian

4. Perbedaan intrumen penelitian yang digunakan


JENIS-JENIS PENELITIAN

1. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Manfaat Penelitian

- Penelitian Terapan

- Penelitian Murni

2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian

- Penelitian Eksporatif

- Penelitian Deskripsi

- Penelitian Eksplanatif

3. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Dimensi Penelitian

- Penelitian Cross-sectional

- Penelitian Longitudinal

4. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data Penelitian

- Penelitian Survei

- Penelitian Eksperimen

- Penelitian Analisis Isi

- Penelitian Lapangan

- Penelitian Wacana

- Penelitian Perbandingan Sejarah


3. RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF

Bagian yang paling utama dalam membuat atau merancang penelitian adalah bagaimana kita membuat rancangan penelitian (rencana penelitian / proposal)

Apa itu rencana penelitian ?

Rencana Penelitian adalah mencatat perencanaan dari mulai cara berpikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Untuk menyusun sebuah rancangan penelitian kuantitatif, ada beberapa hal yaitu :

1. Memilih topik dan merumuskan pertanyaan penelitian (dari pengalaman, pengetahuan, pengamatan, diskusi, observasi dan lainnya)

2. Melakukan penelusuran dan pembahasan teori

3. Membuat struktur rancangan penelitian

 

HUBUNGAN TOPIK PENELITIAN DENGAN PERTANYAAN PENELITIAN

Dalam pemilihan topik itu bisa difokuskan untuk dipersempit dalam pertanyaan penelitian, dalam pertanyaan tersebut juga ada titik tolak penelitian dan hasil dari penelitian bisa menjadikan memilih satu pertanyaan atau lebih.

Teknik penyempitan topik menjadi pertanyaan penelitian, yaitu :

1. Melakukan kajian literatur

2. Mendiskusikan dengan orang yang menguasai topik tersebut

3. Menetapkan isi secara spesifik

4. Menetapkan tujuan penelitian

Ada aspek yang perlu diperhatikan dalam penyempitan topik, yaitu :  

1. Pembatasan Wilayah (batasan wilayah ini bisa mempersempit topik untuk penelitian karena lingkupnya mikro / kecil jadi lebih mudah untuk diteliti)

2. Waktu (dalam waktu ini juga bisa dijadikan penyempitan topik, karena sudah ada waktu yang terjadwal yang ingin digunakan)

3. Mengukur (dalam mengukur ini, kita bisa jadi tahu batasan untuk menjadikan topik tersebut)

PEMILIHAN TOPIK

Dalam pemilihan dan menentukan topik dapat mempertimbangkan faktor sebagai berikut

1. Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari

2. Masalah yang ada di Media Massa

3. Kebutuhan memecahkan masalah

4. Pengetahuan lapangan dan membandingkannya dengan teori

5. Nilai-nilai pribadi

6. Peluang (Social Premiums)


PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan mengapa dalam suatu penelitian itu menarik untuk diteliti. Diuraikan dalam bentuk deduksi yaitu dimulai dari yang umum dan dapat diakhiri dengan pembatasan masalah tersebut.

Ada dua model yang dapat digunakan dalam membuat latar belakang masalah, yaitu :

1. Menggambarkan dari perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa membandingkan dengan kondisi normativ.

2. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normativ.


PERUMUSAN MASALAH

Pada dasarnya permasalahan dalam penelitian merupakan perumusan masalah ke dalam bentuk yang lebih berfokus. Pada bagian ini tidak dapat dipisahkan dengan paparan yang terdapat pada latar belakang masalah

Konsep utama yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dimunculkan berupa bentuk gambaran secara objektif. Biasanya pada bagian akhir pada bagian permasalahan adalah pertanyaan penelitian. Banyak pertanyaan dari penelitian itu tergantung pada kebutuhan penelitian yang dilakukan dan pertanyaan penelitian juga relatif.


TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIAN

Berdasarkan dari klasifikasi penelitian dan tujuan penelitian terdiri dari :

1. Deskriptif adalah memberikan gambaran secara detail mengenai gambaran suatu fenomena atau gejala.

2. Eksploratif adalah menggali fenomena yang relatif baru.

3. Eksplanatif adalah penjelasan mengapa suatu gejala terjadi hubungan sebab akibat.

Peneliti kuantitatif dapat memilih jenis penelitian apa yang akan digunakan. Sesuai dengan asumsi pada pembahasan pendekatan kuantitatif yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mendasarkan pada teori maka tidak dimungkinkan peneliti menggunakan penelitian dengan eksploratif karena hanya penelitian deskriptif dan eksplanatif yang dapat dipilih.


PENELITIAN KUANTITATIF DILIHAT DARI KEMANFAATANNYA

1. Akademis yaitu suatu penelitian dapat dikatakan memiliki manfaat jika jawaban yang diperoleh dapat menyumbangkan pemahaman ilmiah perbaikan atau modifikasi teori yang telah ada dan pembentukan konsep atau teori baru.

2. Sosial yaitu manfaat sosial dari suatu penelitian dapat berupa bentuk kesadaran pengetahuan serta sikap masyarakat atau kelompok sosial tertentu.

3. Praktis yaitu penelitian yang memiliki manfaat praktis terjadi jika penelitian tersebut dapat dimanfaatkan langsung untuk tujuan dan kepentingan dalam pemecahan suatu masalah.

4. Teknis yaitu manfaat teknis dalam suatu penelitian terjadi jika peneliti tersebut berusaha untuk menjawab masalah penelitian dengan melahirkan teknik atau metode penelitian atau pengukuran yang digunakan lebih valid.


4. MENYUSUN KERANGKA TEORI

Teori adalah seperangkat kontruks atau konsep (definisi, proposisi) yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik. Sebelum adanya teori kita harus menentukan konsep, contoh dari kata kunci terlebih dahulu dari judul lalu dijadikan konsep kata kunci itu lalu dicari definisinya atau jenis-jenisnya, lalu tentukan indikatornya untuk melakukan pengukuran. Definisi berasal dari pakar atau menurut para ahli. Kalau misalnya ada menjadi satu acuan pilih satu acuan saja yang lain tidak usah dimasukkan dalam definisi tersebut.


KAJIAN PUSTAKA

1. Kerangka Teori

2. Kerangka Konsep

3. Kerangka Hipotesis

 

KERANGKA TEORI

Fungsi Teori Penelitian adalah sebagai jembatan antara masalah penelitian dengan hipotesis.

Macam-macam Teori yaitu :

1. Teori Deduktif adalah apa yang dipikirkan untuk menganalisis data, mulai pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan menjadi khusus.

2. Teori Induktif adalah dari menerangkan data lalu dipikirkan, mulai dari pernyataan bersifat khusus, lalu ditarik kesimpulan menjadi umum.

3. Teori Fungsional adalah pengaruh antara 2 teori deduktif dengan induktif atau gabungan teori.

Cara Mengembangkan Teori

1. Melakukan kajian pustaka atau konsep yang dipilih

2. Membuat daftar variabel

3. Membuat kerangka variabel / teori


KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep yaitu hubungan antar keterkaitan dengan konsep-konsep atau variabel yang akan diukur melalui penelitian.

 

KERANGKA HIPOTESIS

Hipotesis adalah jawaban sementara atau kesimpulan sementara penelitian yang dilakukan.

Fungsi hipotesis adalah sebagai batasan dan mengarahkan fokus penelitian.

Macam-macam Hipotesis

1. Hipotesis Penelitian

Antara variabel secara proposional (jika…….maka) pernyataan ada dalam kata itu

2. Hipotesis Statistik

Dilakukan secara alternatif dan nihil, antara pernyataan positif atau negatif, contohnya pada kalimat positif atau negatif.

Ciri Hipotesis yang baik, yaitu :

1. Konsisten pada penelitian sebelumnya

2. Menyatakan dengan jelas hubungan antar variabel

3. Mendefinisikan variabel secara operasional dan terukur

4. Dapat diuji secara empiris / empirik (uji validitas dan reabilitas)

5. Sederhana dan spesifik

 

5. UNSUR UNSUR PENELITIAN (POPULASI DAN SAMPEL)

Sebelum itu mari bahas pada fokus bab 3 dalam metode penelitian

1. Metode / Pendekatan / Jenis

- pendekatan → kuantitatif / kualitatif (sebutin, jelasin dan korelasiin)

- metode → kuantitatif (sebutin, jelasin dan korelasiin)

- jenis / tipe → manfaat, tujuan, dimensi dan teknik (sebutin, jelasin dan korelasiin)

2. Hubungan Variabel

- variabel independen (mempengaruhi)

- variabel dependen (dipengaruhi)

3. Populasi Dan Sampel

4. Teknik Pengumpulan

- observasi

- angket

- dokumentasi

5. Intrumen Penelitian

Contoh dalam teknik pengumpulan itu angket maka mengisi kuisioner (sebutin, jelasin dan korelasiin) dan diuji validitas dan reabilitas

6. Teknik Analisis Data


POPULASI

Apa itu populasi ? populasi adalah suatu kumpulan dari seluruh kemungkinan orang-orang, objek-objek dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian

Sampel adalah sebagian atau keseluruhan populasi yang menjadi objek untuk mewakili populasi

Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara atau proses untuk memperoleh sampel dari suatu populasi

Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampel

1. Proses Pemilihannya

- Teknik pengambilan sampel dengan pengembalian (sampling with replacement)

- Teknik penarikan sampel tanpa pengembalian (sampling without replacement)

2. Peluang Pemilihannya

- Teknik penarikan sampel probabilitas (probability sampling)

- Teknik penarikan sampel non probabilitas (non probability sampling)


BERDASARKAN PROSES PEMILIHANNYA

1. Teknik Pengambilan Sampel Dengan Pengembalian (Sampling With Replacement)

Caranya setiap anggota sampel yang terpilih dikembalikan lagi ke tempat sebelum pemilihan selanjutnya dilakukan. Hal ini memungkinkan bahwa suatu sampel akan terpilih lebih dari sekali.

2. Teknik Penarikan Sampel Tanpa Pengembalian (Sampling Without Replacement)

Caranya setiap anggota sampel yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam satuan populasi.


BERDASARKAN PELUANG PEMILIHANNYA

1. Teknik Penarikan Sampel Probabilitas (Probability Sampling)

- Teknik penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling) adalah secara random tanpa memperhatikan yang lain, contoh sistem kocokan / acak

- Teknik penarikan sampel sistematik (systematic sampel) adalah data dari awal sampai akhir

- Teknik penarikan sampel berstrata (stratified sampling) adalah tingkatan / kelas

- Teknik penarikan sampel klaster (cluster sampling) adalah pengelompokan

2. Teknik Penarikan Sampel Non Probabilitas (Non Probability Sampling)

- Teknik penarikan sampel kemudahan (convenience sampling) adalah berdasarkan kemudahan mendapakannya dan tidak direkomendasi karena bersifat tidak ilmiah

- Teknik penarikan sampel judgement (judgement sampling / purposive sampling) adalah berdasarkan penilaian peneliti

- Teknik penarikan sampel kuota (quota sampling) adalah berdasarkan karakteristik yang ditentukan

- Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel karena bersifat sensitif


PENENTUAN JUMLAH SAMPEL

Penentuan jumlah sampel adalah suatu cara atau proses untuk memperoleh ukuran atau jumlah sampel dari suatu populasi


RUMUS SLOVIN



Keterangan

n : sampel

N : populasi

d : nilai presisi 95% atau sig.0.05

contoh : jumlah populasi adalah 125 dan tingkat kesalahan yang dihendaki adalah 5% maka jumlah sampel yang digunakan adalah…

n = 125 / 125 (0,05)pangkat 2 + 1 = 95,23 dibulatkan menjadi 95


TABEL ISAAC DAN MICHAEL

Tabel Isaac dan Michael 

6. ANALISIS DATA KUANTITATIF

TAHAPAN ANALISIS DATA KUANTITATIF


A. PENGKODEAN DATA (DATA CODING)

Data coding adalah suatu proses penyusunan secara sistematis dari data mentah (kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer

Yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika membuat kode jawaban adalah kode jawaban harus baku dan konsisten yang berarti tidak berubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian ketika dilakukan indeks atau skala memiliki validitas yang tinggi. Oleh karena itu bagi peneliti pemula diperlukan semacam buku yang memuat kode-kode atau sering disebut dengan buku kode.

B. PEMINDAHAN DATA (DATA ENTERING)

Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke mesin pengolahan data.

Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode), direct entry, optical scan sheet (seperti lembar isian komputer menggunakan pensil 2B) dan CATI (Computer Assisted Telephone Interviewing) yang biasa dipergunakan pada saat polling melalui telepon.

C. PEMBERSIHAN DATA (DATA CLEANING)

Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya.

Di sini peneliti memerlukan adanya ketelitian dan akurasi data. Caranya dengan possible code cleaning, contingency cleaning dan modifikasi atau melakukan pengkodean kembali data yang asli.

Possible Code Cleaning

Possible code cleaning adalah melakukan perbaikan kesalahan pada kode yang jelas tidak mungkin ada akibat salah memasukkan kode.

Contohnya : Jenis kelamin hanya terdiri dari dua kode yaitu kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan ataupun sebaliknya, karena variabel ini berskala nominal namun dalam kode yang dimasukkan ke dalam komputer tertera kode 7 maka kode ini jelas salah dan harus dilihat kembali pada kuesioner asli.

- Contigency Cleaning

Contigency cleaning (lebih sulit dibandingkan dengan possible code cleaning) adalah kesalahan yang terjadi akibat adanya struktur kuesioner yang hanya khusus dijawab oleh sebagian orang saja sedangkan yang lain tidak.

Contohnya : Pertanyaan tentang jumlah anak yang dimiliki oleh seorang perempuan pertanyaan ini khusus ditanyakan dengan perempuan namun ada kalanya terdapat pula keteledoran sehingga responden yang laki-laki pun juga ditanyakan. Untuk kasus yang seperti ini dapat dikatakan bahwa seharusnya pada jenis kelamin laki-laki diberi kode tidak relevan. Oleh karena itu harus diperiksa kembali konsistensi antara kode jawaban yang satu dengan jawaban yang lainnya.

- Modifikasi

Modifikasi adalah melakukan pengkodean kembali atau recode data yang asli.

Misalnya ternyata jenis kelamin yaitu satu untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan diubah menjadi kode nol untuk laki-laki dan kode 1 untuk perempuan

Solusi dari pembersihan data yaitu di rumus slovin dalam isi kuesioner itu dilebihkan agar tidak terjadi kesalahan data, contoh yang dibutuhkan 200 orang, maka dilebihkan bisa 203 atau 205 untuk antisipasi

D.  PENYAJIAN DATA (DATA OUTPUT)

Data output adalah hasil pengolahan data

- Numerik atau dalam bentuk angka

Hasil pengolahan data yang berupa numerik dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang (berupa tabel sederhana)

- Grafik atau dalam bentuk gambar

Penyajian data dengan menggunakan grafik atau gambar lebih menarik jika dibandingkan penyajian data menggunakan tabel frekuensi maupun tabel silang. Namun, penyajian data menggunakan gambar atau grafik juga memiliki kelemahan yaitu adanya informasi yang hilang. Pembuatan grafik harus memerhatikan tingkat pengukuran yang dipergunakan (terdapat pada kerangka teori dan pengukuran)

Tambahan untuk hasil dari pengolahan data yaitu :

- Pie

Dalam pengolahan data ini pie itu berbentuk dimensi, ada 2 dimensi dan 3 dimensi, yang biasanya menarik untuk pembaca yaitu 3 dimensi.

- Histogram

Dalam pengolahan data ini berupa pemanfaatan gambar, contoh lambang dari laki laki atau perempuan yang dijadikan subjek penelitian.

E. ANALISIS DATA (DATA ANALYZING)

Penganalisis data adalah suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap pengolahan data.

Tahapan dalam analisis data kuantitatif, yaitu :

1.  Univariat

- Distribusi Frekuensi

- Ukuran Pemusatan (Central Tendency)

- Ukuran Penyebaran (Dispersion)

- Uji Perbedaan

2. Bivariat

- Chi-Square

- Lambda

- Tau Kendall

- Somers’d

- Koefisien Korelasi

- Regresi Linier

3. Multivariat

- Tabel Silang

- Elaborasi

1. Replikasi

2. Spesifikasi

3. Interprestasi

4. Eksplanasi

5. Variabel Penekan

6. Pengujian Hipotesis


ANALISIS UNIVARIAT

1. Ukuran Pemusatan (Central Tendency)

Ukuran pemusatan merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat seberapa besar kecenderungan data pemusatan pada nilai tertentu. Nilai tertentu tersebut berupa nilai tunggal atau nilai pusat. Disebut nilai pusat karena pada umumnya nilai tersebut berlokasi di bagian tengah atau pusat dari suatu distribusi. Ukuran pemusatan terdiri dari :

- Modus atau mode merupakan nilai data yang mempunyai frekuensi terbesar dalam satu kumpulan data. Modus digunakan untuk semua tingkatan pengukuran. Namun demikian modus paling cocok digunakan untuk data yang diukur dengan tingkat pengukuran nominal

- Rata-rata atau mean ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh pengamatan dibagi dengan banyaknya data. Pada umumnya rata-rata dapat digunakan bila data memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio.

- Median merupakan nilai yang terletak di tengah bila nilai pengamatan disusun secara teratur menurut besarnya dari kecil ke besar atau sebaliknya dari besar ke kecil. Nilai median ini sangat dipengaruhi oleh letak urutan dari nilai kumpulan data sehingga median seringkali disebut sebagai positional average atau rata-rata letak. Median dapat dipergunakan bila data memiliki tingkat pengukuran minimal ordinal.

2. Ukuran Penyebaran (Dispersion)

Ukuran penyebaran atau dispersion merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jauh nilai pengamatan yang sebenarnya menyimpang atau berbeda dengan nilai pusatnya. Jenis ukuran penyebaran terdiri dari :

- range atau jangkauan adalah selisih nilai maksimum dengan nilai minimum dalam suatu kumpulan data.

- variance atau variansi merupakan jumlah kuadrat dari selisih nilai data pengamatan dengan rata-rata dibagi banyaknya data pengamatan.

- standar deviation atau simpangan baku merupakan akar kuadrat dari variansi.

3. Uji Perbedaan

Uji perbedaan uji perbedaan ini dilakukan ketika kita menggunakan satu variabel penelitian, namun kita menggunakan dua atau lebih kelompok sampel. Pengujian ini disebut dengan uji perbedaan yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Beberapa uji statistik untuk menguji perbedaan.

- uji t untuk 2 sampel independen digunakan jika 2 sampel yang digunakan tidak memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya dan variabel yang digunakan berskala rasio. Misalnya penelitian tentang perbedaan usia antar kelompok sampel yang ditinggal di desa dengan kelompok sampel yang tinggal di kota.

- uji t untuk 2 sampel berpasangan, digunakan jika variabel yang diuji berskala rasio namun kedua sampel yang diteliti adalah sampel yang berhubungan. Contohnya penelitian tentang perbandingan jumlah produksi sebelum diberikan metode baru dan setelah diberikan metode baru.

- uji mc nemar, digunakan untuk variabel yang berskala nominal atau ordinal untuk mengetahui signifikansi perubahan.


ANALISIS BIVARIAT

1. Chi square

Ukuran statistik ini merupakan ukuran asosiasi yang berusaha untuk menguji hipotesis bahwa antara variabel independen dan variabel dependen terdapat hubungan yang signifikan. Namun mengingat uji statistik ini hanyalah uji independen hanya sedikit memberikan informasi mengenai kekuatan atau bentuk asosiasi di antara dua variabel. Nilai chi square ini juga akan bergantung pada ukuran sampel semakin besar jumlah sampel nilai chi square juga akan bertambah dan sebaliknya.

2. Lambda

Lambda merupakan ukuran pengurangan proporsional pada kesalahan atau proporsional (reduction in error atau pre). Dengan ukuran ini arti dari asosiasi menjadi lebih jelas dasar pengukuran ini adalah rasio dari pengukuran kesalahan dalam memprediksi nilai-nilai dari sebuah variabel yang didasarkan pada variabel itu sendiri dan pengukuran kesalahan yang sama diaplikasikan untuk memprediksi dengan berdasarkan sebuah variabel tambahan.

Nilai lambda selalu diantara 0 dan 1. Nilai nol berarti variabel independen tidak dapat memprediksi variabel dependen dan nilai 1 berarti variabel independen sangat jelas menentukan variabel dependen. Uji lambda digunakan untuk variabel yang memiliki tingkat pengukuran nominal dengan arah hubungan asimetrik.

3. Tau Kendall

Tahu Kendal merupakan ukuran korelasi non parametrik yang digunakan untuk variabel ordinal dengan arah hubungan simetrik atau asimetrik. P dasar pengukuran ini adalah perbandingan nilai dari kedua variabel untuk seluruh pasangan data yang ada.

4. Somers’d

Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan pada tingkat pengukuran ordinal dengan arah hubungan asimetrik dan simetrik.

5. Koefisien Korelasi Spearman

Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur korelasi antara dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran ordinal untuk seluruh data nilai dari masing-masing variabel diberi peringkat dari yang kecil hingga yang besar.

6. Koefisien Korelasi Product Momant Pearson

Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara data yang memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio dengan arah hubungan simetrik. Koefisien yang dihasilkan bernilai antara min 1 hingga + 1 yang menunjukkan apakah hubungan linier tersebut positif atau negatif.

7. Regresi Linier

Ukuran statistik ini digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Jika variabel dependen dihubungkan dengan sebuah variabel independen persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear sederhana. Jika variabel independen nya lebih dari satu regresi yang dihasilkan adalah regresi linear berganda atau multipe linier regression. Ukuran statistik ini dipergunakan untuk variabel yang berskala rasio dengan arah hubungan simetrik.


ANALISIS MULTIVARIAT

Secara umum jenis analisis multivariat dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu tabel silang dan elaborasi

 1. Tabel Silang

Penggunaan tabel silang pada analisi multivariat tidak jauh berbeda dibandingkan dengan analisis bivariat. Tabel silang pada analisis multivariat memiliki satu atau lebih variabel tambahan yang berfungsi sebagai variabel kontrol. Cara membuat presentase dan menginterpretasikan tabel multivaria tidak berbeda dengan prosedur yang dilakukan pada tabel bivariat.

2. Elaborasi

Selain membuat tabel silang pada pengujian multivariat kita juga dapat menggunakan elaborasi yaitu cara yang dilakukan untuk membandingkan hubungan antara dua variabel dengan hubungan antara variabel yang sudah dibelah dengan variabel kontrol. Elaborasi dapat dilakukan dengan melihat hasil dari presentasi tabel atau juga melihat kekuatan hubungan melalui uji statistik.

Ada beberapa bentuk elaborasi, yaitu sebagai berikut.

- Replikasi adalah bentuk elaborasi ini terjadi jika hubungan multivariat (setelah elaborasi) sama dengan atau mengulang hubungan bivariat yang ada. Misalnya antara tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan pada bivariat hubungannya kuat. Setelah dikontrol dengan jenis kelamin ternyata tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan atau jika menggunakan pengujian kekuatan hubungan.

- Spesifikasi adalah jika hubungan bivariat hanya terlibat pada salah satu hasil elaborasi atau hubungan menjadi spesifik pada salah satu kategori. Contohnya pada laki-laki hubungan kuat tetapi pada atau jika menggunakan pengujian kekuatan hubungan.

- Interprestasi pada bentuk ini hubungan bivariat menjadi lebih lemah atau hilang pada hasil elaborasi (dengan variabel kontrol adalah variabel antara) atau keberadaan hubungan antara variabel dependen tergantung dari variabel antara (intervening variable).

- Eksplanasi jika hubungan bivariat menjadi lebih lemah atau hilang pada hasil elaborasi (dengan variabel kontrol adalah variabel pendahulu) atau keberadaan hubungan antara variabel independen dan dependen bergantung dari variabel anteseden.

- Variabel penekan variabel penekan (suppresor variable) terjadi jika tidak ada hubungan bivariat. Hubungan terlihat pada hasil elaborasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang semula tidak ada tetapi setelah dihadirkan variabel ketiga hubungan tersebut menjadi tampak jelas. 


TERIMAKASIH


Novita Nurfitriyani

PMI 3A

 

-    

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

1. KONSEP DASAR METODE PENELITIAN Apa itu metode penelitian? Sebelum itu kita harus tahu terlebih dahulu pengertian berikut ini. Metodologi ...